MAKALAH
PERAN FILSAFAT ILMU BAGI ILMU KEPERAWATAN
Oleh:
Nuraida Wahyu Hidayati
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Peran Filsafat Ilmu bagi Ilmu Keperawatan”.
Makalah ini berisikan tentang filsafat secara umum, pengertian filsafat ilmu, apa itu filsafat keperawatan dan peran filsafat ilmu bagi Ilmu Keperawatan.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan baik dari segi isi materi maupun sistematika penulisannya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, Januari 2015
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada saat ini, banyak
orang yang tidak mengetahui apa makna dari filsafat, padahal filsafat saat ini
telah berkemban lebih maju dam memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia.
Berbagai cabang dari filsafat telah dikembangkan, seperti filsafat moral,
filsafat seni, metafisika, filsafat agama, filsafat ilmu, filsafat kedokteran,
filsafat hukum, filsafat matematika dan sebagainya. Selain itu, filsafat juga
berperan dalam Ilmu Keperawatan, sehingga saat ini banyak perguruan tinggi yang
memasukkan mata ajar filsafat ke dalam program studi Ilmu Keperawatan, baik
untuk strata 1 (S1), strata 2 (S2) ataupun strata 3 (S3). Namun meski telah
berkembang dengan pesat, banyak orang tidak mengetahui apa itu filsafat dan
kegunaannya bagi Ilmu Keperawatan.
Oleh karena itu, penulis membuat sebuah makalah berisi filsafat secara
umum, filsafat ilmu, serta kegunaan filsafat bagi Ilmu Keperawatan.
B.
Tujuan
1.
Mengetahui
filsafat secara umum
2.
Mengetahui
filsafat ilmu secara umum
3.
Mengetahui
manfaat filsafat bagi Ilmu Keperawatan
BAB II
PEMBAHASAN
A.
FILSAFAT DAN
FILSAFAT ILMU
1.
Pengertian
Filsafat dan Filsafat Ilmu
Filsafat
dalam bahasa Yunani yaitu philosophia yang terdiri dari dua kata, yaitu philos (cinta)
atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan shopia (hikmah, kebijaksanaan,
pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis, inteligensi). Jadi secara
etimologi, filsafat berarti cinta kebijaksanaan atau kebenaran.
Filsafat adalah sebuah studi mengenani dasar-dasar
dari pengetahuan, realitas, dan eksistensi. Filsafat memiliki banyak studi
disiplin seperti epistemologi (teori pengetahuan), metafisika (teori menjadi),
logika (teori akal
dan kesimpulan), teori nilai (termasuk etika,
politik dan estetika), dan sejarah filsafat. Studi disiplin
ini muncul dari berbagai pertanyaan orang-orang terdahulu, seperti pertanyaan
‘Apa kebenaran itu?’, ‘Apakah tuhan ada?’, ‘Apakah manusia benar-benar bebas?’
dan sebagainya.
Filsafat ilmu adalah cabang dari Filsafat yang
meruakan bagian dari epistemologi. Filsafat ilmu mengkaji ilmu pengetahuan dari
segi ciri-cirinya serta cara-cara memperoleh ilmu pengetahuan. Selain itu,
filsafat ilmu juga dapat diartikan sebagai examination
of beliefs atau proses dari cara berfikir seseorang terhadap serangkaian
keyakinan yang cukup beralasan. Namun secara sederhana filsafat
ilmu adalah dasar dari dinamika proses kegiatan memperoleh pengetahuan secara
ilmiah. Dari sini didapatkan bahwa pengetahuan ada yang bersifat ilmiah dan
tidak ilmiah. Ilmiah adalah yang disebut
ilmu pengetahuan, yaitu akumulasi pengetahuan yang telah disusun secara
sestematis dan diorganisasi sedemikian rupa sehingga memenuhi asas pengaturan
secara prosedural, metologis, teknis, dan normatif akademis. Dengan demikian
teruji kebenaran ilmiahnya sehingga memenuhi validitas ilmu, atau secara ilmiah
dapat dipertanggungjawabkan. Sedang pengetahuan tak-ilmiah adalah yang masih
tergolong pra-ilmiah yang berupa pengetahuan hasil serapan inderawi yang secara
sadar diperoleh, baik yang telah lama maupun baru didapat. Di samping itu
termasuk yang diperoleh secara pasif atau di luar kesadaran seperti ilham,
intuisi, wangsit, atau wahyu (oleh nabi).
2.
Kajian Filsafat
Ilmu
a.
Ontologi
Ontologi
adalah dasar untuk mengklasifikasi pengetahuan dan sekaligus bidang-bidang
ilmu. Selain itu, ontologi
dapat diartikan sebagai ilmu yang
membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate reality yang berbentuk jasmani/kongkret maupun
rohani/abstrak.
b.
Aksiologi
Aksiologi
merupakan kajian yang berkaitan dengan kegunaan dari suatu ilmu, hakekat ilmu
sebagai suatu kumpulan pengetahuan yang didapat dan berguna untuk manusia dalam
menjelaskan, meramalkan dan menganalisa gejala-gejala alam.
c.
Epistemologi
Epistemologi
adalah cabang filsafat yang membicarakan mengenai hakikat ilmu dan ilmu sebagai
proses yang merupakan usaha sistematik dan metodik untuk menemukan prinsip
kebenaran yang terdapat pada suatu obyek kajian ilmu.
3.
Karakteristik
Filsafat Ilmu
a.
Filsafat ilmu merupakan cabang dari ilmu
filsafat.
b.
Filsafat ilmu adalah bagian filsafat
yang menelaah ilmu secara filosofis dari sudut pandang ontologis,
epistemologis, dan aksiologis.
4.
Objek Filsafat
Ilmu
a.
Objek Material
Menurut
Hakim dan Beni (2008 : 19), objek material filsafat adalah segala sesuatu yang
ada dan mungkin ada. Selain itu, objek filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan
itu sendiri, yaitu pengetahuan yang bersifat alamiah, yaitu pengetahuan
yang telah disusun secara sestematis dan diorganisasi sedemikian rupa sehingga
memenuhi asas pengaturan secara prosedural, metologis, teknis, dan normatif
akademis. Dengan demikian teruji kebenaran ilmiahnya sehingga memenuhi
validitas ilmu, atau secara ilmiah dapat dipertanggungjawabkan
b.
Objek Formal
Objek formal filsafat adalah hakikat
ilmu pengetahuan dimana filsafat ilmu lebih menaruh perhatian terhadap
masalah-masalah ilmu pengetahuan yang dibicarakan atas dasar tujuan filosofis
dalam landasan ilmu pengetahuan, yaitu ontologis, epistemologi, dan aksiologis.
B.
FILSAFAT
KEPERAWATAN
Perawat adalah orang
yang merawat orang-orang sakit. Terdapat dua jenis perawat yaitu perawat awam
dan perawat profesional. Perawat awam adalah seseorang yang merawat orang-orang
sakit tanpa ada pelatihan sebelumnya, seperti ibu yang merawat anaknya ketika
demam. Sedangkan perawat profesional adalah perawat yang dilatih sebelum
melakukan perawatan terhadap orang sakit. Perawat profesional harus mengikuti
pendidikan keperawatan sebelum merawat orang sakit.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan
profesional berupa pemenuhan kebutuhan dasar yang diberikan kepada individu
yang sehat maupun sakit yang mengalamà gangguan fisik, psikis, dan sosial agar
dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal. Bentuk pemenuhan kebutuhan dasar
dapat berupa meningkatkan kemampuan yang ada pada individu, mencegah,
memperbaiki, dan melakukan rehabilitasi dari suatu keadaan yang dipersepsikan
sakit oleh individu (Nursalam, 2008).
Keperawatan sebagai profesi harus memiliki
konsep ilmu yang jelas, yang menuntut untuk berfikir kritis, logis, dan
analitis serta bertindak secara rasional dan etis serta harus tanggap atas apa
yang terjadi terhadap klien dan lingkungannya atau bisa dikatakan berkaitan
dengan kebenaran pada klien. Hal ini tentu memiliki keterkaitan dengan filsafat
yangmana merupakan cara untuk mengetahui kebenaran ilmu, sehingga filsafat bagi
keperawatan akan berguna untuk memajukan keperawatan sendiri.
Filsafat keperawatan adalah sesuatu yang menyatakan pikiran kita pada apa yang kita yakini benar tentang sifat profesi keperawatan
dan memberikan dasar untuk kegiatan Perawatan. Hal
ini mendukung nilai-nilai etika
perawat sebagai dasar dan mendasarkan keyakinan perawat dalam teori. Selain itu, filsafat keperawatan juga dapat dikatakan
sebagai ilmu yang mempelajari tentang bagaimana seorang perawat menyikapai apa
yang terjadi pada kliennya, yang berpegang pada kebenaran yang terjadi dan
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup klien. Diketahui
bahwa dalam filsafat ilmu terdapat tiga kajian, yaitu ontologi (apa arti dari
sebuah ilmu), epistemologi (bagaimana ilmu tersebut muncul) dan aksiologi (apa
manfaat dari ilmu tersebut). Dari ketiga kajian ini dapat diambil tiga
pertanyaan mengenai Ilmu Keperawatan, yaitu ‘apa itu Ilmu Keperawatan?’,
‘bagaimana lahirnya Ilmu Keperawatan?’, dan ‘apa tujuan dari adanya Ilmu
Keperawatan?’
Dari pertanyaan ontologi mengenai keperawatan,
Virginia Henderson mendefinisikan bahwa keperawatan adalah Bantuan yang
diberikan kepadaindividu baik dalam keadaan sehat maupun sakit dalamkegiatannya
untuk mencapai keadaan sehat atau sembuh daripenyakit sehingga ia mempunyai
kekuatan, keinginan dan pengetahuan.
Selanjutnya, apa jawaban dari ‘bagaimana Ilmu
Keperawatan lahir’? Keperawatan lahir bahkan jauh sebelum Florence Nightingale
lahir. Keperawatan lahir sejak zaman purbakala, yangmana pada zaman ini
perawatan merupakan sebuah naluri keibuan (mother
instinc). Dari naluri keibuan ini bergeser kepada waktu dimana manusia
mempercayai tentang adanya kekuatan mistis yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia (Animisme). Disini, manusia percaya bahwa keadaan sakit diakibatkan
adanya pengaruh gaib. Kemudian dilanjutkan dengan zaman dimana manusia percaya
pada dewa dimana pada masa ini manusia percaya bahwa keadaan sakit mereka
adalah akibat dari kemarahan dewa. Hal ini terus berkembang sampai akhirnya
Florence Nightingale yang pada saat itu merawat pasien perang menyadari bahwa
pasien yang ditempatkan pada lingkungan bersih, proses kesembuhan lebih cepat
daripada pasien yang ditempatkan pada lingkungan kotor. Hal ini yang mendasari
bahwa lingkungan menjadi salah satu paradigma keperawatan. Sejak saat itu
muncul berbagai pemikiran baru mengenai kebenaran dalam keperawatan seperti
Johnson yang kemudian mengemukakan Behavioral
System Model yang berdasarkan pada penelitiannya mengenai adaptasi pasien
terhadap kondisi sakitnya.
Jawaban dari pertanyaan aksiologis mengenai
keperawatana adalah memelihara, mencegah infeksi, dan cedera, memulihkan
dari sakit, melakukan pendidikan kesehatan serta mengendalikan lingkungan
(Florence Nightingale, 1895). Selain itu, Ilmu Keperawatan mejadi dasar perawat
dalam melakukan tindakan keperawatan kepada klien sehingga merubah kondisi
klien menjadi lebih baik.
Hubungan antara filsafat imu dengan keperawatan
adalah dimana filsafat dalam keperawatan mengkaji apa penyebab dan hukum-hukum
yang mendasari realitas (kebenaran), serta keingintahuan mengenai gambaran akan
sesuat yang lebih berdasakan pada alasan logis daripada metode empiris.
Filsafat keilmuan harus menunjukkan bagaimana pengetahuan ilmiah sebenarnya
dapat diaplikasikan, dalam hal ini pengetahuan keperawatan, sehingga filsafat
keperawatan merupakan keyakinan dasar mengenai Ilmu Keperawatan yang berisi
tentang segi biologis manusia (klien) dan perilakunya dalam keadaan sehat dan
sakit terutama berfokus kepada respon klien terhadap situasi yang dihadapinya.
Berbagai manfaat dapat diambil dari filsafat untuk
ilmu keperwatan. Berikut ini beberapat manfaat filsafat bagi Ilmu Keperawatan:
1. Memudahkan
proses keperawatan
2. Perawat
dapat memecahkan permasalahan yang ada pada proses keperawatan meliputi
permasalahan teknologi, sosial budaya, ekonomi, pengobatan alternatif,
kepercayaan spiritual, dan lain sebagainya.
3. Sebagai
dasar menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan untuk tindakan perawatan
melalui pengalaman-pengalaman sebelumnya.
4. Seorang
perawat dapat menggunakan kebijaksanaan yang diperoleh dari filsafat sehingga
perawat tersebut dapat lebih berfikir positif (positif thinking).
Dengann positif thinking ini, seorang perawat dapat menjalankan
tugasnya dengan baik dan memudahkan perawat dalam menjalin hubungan dengan
klien yang tadinya susah berkomunikasi sehingga klien dapat menjadi lebih dapat
berkomunikasi dengan baik dan akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan
pasien tersebut.
5. Meminimalisir
terjadinya kesalahpahaman dalam pencarian kebenaran Ilmu Keperawatan.
6. Mendapatkan
kebenaran dari hal-hal yang belum pasti seperti ketika seorang perawat akan
memberikan obat kepada klien, harus mengetahui prosedur pemberian obat sehingga
perawat dapat memberikan obat dengan baik dan benar.
Selain itu, filsafat juga memiliki peran
bagi dosen-dosen dalam meberikan pendidikan ilmu keperawatan, yaitu:
1. Mengetahui
sikap yang tepat untuk diberikan kepada mahasiswa dalam proses kuliah
2. Mengetahui
bagaimana cara menemukan pengetahuan yang bersifat ilmiah
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat
dalam keperawatan mempunyai berbagai peranan penting. Peran filsafat dalam
pendidikan Ilmu Keperawatan bagi dosen adalah mengetahui sikap yang tepat untuk
diberikan kepada mahasiswa dalam proses kuliah serta mengetahui bagaimana cara
menemukan pengetahuan yang bersifat ilmiah.
Sedangkan filsafat
keperawatan adalah sesuatu yang menyatakan pikiran kita pada apa yang kita yakini benar tentang sifat profesi keperawatan dan
memberikan dasar untuk kegiatan Perawatan. Hal ini mendukung
nilai-nilai etika perawat sebagai
dasar dan mendasarkan keyakinan perawat dalam teori. Selain
itu, filsafat keperawatan juga dapat dikatakan sebagai ilmu yang mempelajari
tentang bagaimana seorang perawat menyikapai apa yang terjadi pada kliennya,
yang berpegang pada kebenaran yang terjadi dan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup klien.
Manfaat
filsafat dalam keperawatan salah satunya adalah Sebagai dasar
menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan untuk tindakan perawatan melalui
pengalaman-pengalaman sebelumnya.
B. Saran
Meski diketahui
manfaatnya sangat penting bagi mahasiswa keperawatan, masih banyak Perguruan
Tinggi yang belum memberikan mata ajar Filsafat untuk Progrm Studi Ilmu
Keperawatan sehingga diperlukan pemerataan.
DAFTAR PUSTAKA
jmerritt.net/documents/Philosophy/Overview/Types.htm
Oxford Ensiklopedia Pelajar.
Tahun 2004. Jakarta: CV. Prima Printing.